Pekerjaan

6 Cara Menulis Novel yang Baik dan Benar, Hanya Butuh Waktu Singkat!

Menulis novel kini menjadi kegiatan yang dianggap sangat menguntungkan, terlebih karena sekarang sudah banyak bermunculan platform-platform baru yang menawarkan royalti dengan nominal yang cukup besar. Karena itu pula tak sedikit penulis yang mencari cara menulis novel yang baik dan benar agar bisa menghasilkan karya yang berkualitas, sebab karya berupa novel memang memiliki karakteristik tersendiri yang menjadikannya berbeda dari karya tulis lainnya.

Novel memiliki isi cerita yang lebih panjang dan kompleks. Selain itu, terdapat suatu pesan tersembunyi yang sebenarnya ingin disampaikan kepada pembaca. Oleh sebab itulah menulis sebuah novel membutuhkan waktu yang cukup lama karena penulis harus mempertimbangkan berbagai hal yang dirasa perlu.

Cara Menulis Novel yang Baik dan Benar

Kamu tidak perlu merasa takut untuk menulis sebuah novel. Jika hanya dibayangkan rasanya memang cukup berat, tetapi pada kenyataannya menulis novel akan menjadi kegiatan yang seru dan menguntungkan. Hal ini memungkinkan kamu dikenal oleh banyak orang, mendapat penghasilan bulanan, dan menjadi penulis populer. Semuanya memang perlu dimulai dari titik ‘nol’ hingga kamu benar-benar menjadi penulis novel yang sukses.

Karenanya kamu membutuhkan cara menulis novel yang baik dan benar serta mudah diterapkan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika kamu ingin menulis novel.

1. Mengenali Audiens

Salah satu persiapan sebelum menulis novel yaitu menentukan dan mengenali audiens. Di mana kamu harus menentukan terlebih dahulu audiens yang ingin disasar. Berapa rentan usia pembaca yang kamu targetkan, apa profesi umum audiensmu, dan seperti apa hal yang mereka suka.

Misalnya kamu membidik audiens yang berusia 20 tahun, pada usia tersebut mereka tentu masih menjadi seorang mahasiswa. Sehingga sudah tentu mereka yang berkisar di usia 20 tahun akan mempunyai ketertarikan dan juga minat yang berbeda dengan remaja yang berusia sekitar 13 tahun.

Oleh sebab itulah kamu harus menentukan target pembaca terlebih dahulu. Dan tulislah cerita seakan-akan kamu sedang membacakannya untuk orang lain. Biarkanlah karyamu mengalir secara alami tetapi tetap berpedoman pada kerangka yang kamu miliki.

Apabila kamu ingin menyampaikan pesan kepada pembaca, tak perlu memaksakannya hingga terasa seperti menulis naskah pidato. Jadi, biarkan saja amanat yang ingin kamu sampaikan tertulis secara tersirat dalam cerita.

2. Menentukan Ide dan Tema untuk Novel

Cara merangkai kata dalam novel yakni dengan memahami ide dan tema yang ingin digunakan. Dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk menyusun kalimat yang saling berkaitan ataupun terhubung.

Apabila kamu telah menentukan target audiens, kamu tidak boleh melewatkan langkah yang kedua ini. Di mana ide akan menjadi gambaran umum tentang cerita yang ingin kamu tulis, sedangkan tema menjadi lebih spesifik lagi.

Misalnya kamu menulis tentang perselingkuhan atau mungkin persahabatan. Kemudian ide yang ingin digunakan adalah perselingkuhan antara CEO dan sekretaris, persahabatan antara cewek kaya dan cowok culun, dan lain sebagainya.

Selain itu kamu juga harus menentukan genre untuk karya tulis tersebut. Kamu bisa menggabungkan beberapa genre atau cukup mengusung satu genre saja, seperti Thriller, Misteri, Horor, Romance, Fantasi, dan lain sebagainya.

3. Menentukan Karakter yang Kuat

Cara membuat novel yang tidak membosankan adalah dengan menciptakan karakter yang kuat. Seperti yang sudah diketahui bahwa tokoh karakter itu sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah cerita.

Karenanya kamu harus benar-benar memberikan karakter yang kuat untuk setiap tokoh dalam cerita. Buatlah mereka seakan-akan ‘hidup’ dan ‘nyata’ sehingga para pembaca akan merasa ‘berada’ di dalam dunia yang kamu ciptakan dalam novel tersebut.

Sebagai cara untuk memperkuat karakter, kamu bisa mengembangkan deskrisipnya sehingga pembaca dapat memvisualkan tokoh tersebut secara alami. Misalnya mendeskripsikan penampilan, kebiasaan yang dilakukan tokoh saat berbicara, sifat dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari, serta pemikiran yang dimiliki tokoh. Kamu dapat menunjukkan karakter tokoh dalam beberapa bagian dan tidak harus dalam satu paragraf.

Kamu juga perlu menjelaskan tentang tokoh secara lengkap layaknya manusia pada umumnya. Di mana tokoh ciptaanmu juga harus mempunyai keinginan, ketakutan, emosi, kekurangan, kelemahan, rasa marah dan sedih, atau seperti sifat manusia pada umumnya. Ini akan membuat pembaca merasa bahwa tokoh yang kamu ciptakan sudah ‘kuat’.

Sebagai persiapan, kamu juga harus membuat biografi tokoh mulai dari gender, usia, pekerjaan, status sosial, keluarga, latar belakang, pendidikan, masalah, dan caranya dalam menyelesaikan permasalahan. Hal-hal ini akan berguna ketika kamu mulai menulis cerita.

Jangan lupa pula untuk menciptakan karakter yang memorable, sehingga setiap pembaca bisa mengingat dan meyakini bahwa tokoh seperti itu memang ada. Buatlah pembaca merasa terkesan sehingga mereka akan menyukai karyamu.

Terakhir, ciptakan tokoh dengan karakter yang masuk akal, walaupun karya fiksi tetap saja pembaca juga memiliki referensi ke kehidupan nyata.

4. Ciptakan Plot yang Menarik

Agar novel ramai pembaca, kamu harus bisa menciptakan plot yang menarik. Karenanya kamu membutuhkan kerangka plot yang rapi dan bagus. Dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk menyusun setiap bab atau antar kalimat dalam novel.

Kamu akan mengetahui bagian-bagian terpenting dalam setiap bab yang ingin ditulis, sehingga kamu tidak akan kehabisan ide ataupun merasa bingung untuk menceritakan suatu hal.

Memang kesannya sedikit lebih rumit, dan tak sedikit pula penulis yang malas membuat plot. Akan tetapi kamu tak perlu ragu untuk mencobanya karena membuat kerangka plot atau outline sangatlah seru! Jika kamu memiliki pedoman, cerita yang kamu tulis tidak akan keluar jalur atau sering disebut out of topic.

Dengan memiliki kerangka, kamu hanya tinggal memastikan bahwa cerita yang ditulis sudah fokus pada kerangka itu sendiri. Karena kerangka ataupun plot yang bagus akan menjadi berantakan jika kamu tidak bisa fokus pada pembahasan yang sudah ditentukan.

Bagaimana pun cerita yang kamu tulis harus berkesinambungan dan mengarah pada bagian titik balik sebuah novel yang utama, yakni solusi akhirnya.

5. Membuat Dialog yang Berarti

Kamu pasti tidak asing lagi dengan dialog, bukan? Dalam karya novel pasti ada dialog yang dilakukan antar tokoh. Karenanya kamu harus memperhatikan dialog dalam karya tulismu. Suguhkan dialog yang berarti sehingga pembaca akan lebih mudah memahami kisah dalam novelmu.

Hindari menulis dialog yang tidak penting atau bertele-tele karena ini hanya akan membuat pembaca merasa bosan dan malas. Sebaliknya, tulislah dialog yang memang penting dan berpengaruh pada jalannya cerita.

6. Menentukan Setting yang Memikat

Penting bagi penulis novel untuk menentukan setting yang memikat. Di mana komponen ini juga cukup mempengaruhi alur cerita dalam novel. Pada umumnya setting dalam novel berupa waktu dan juga tempat.

Seperti hari, tanggal, tahun, pagi, siang, malam, dekade, dan lain sebagainya. Sedangkan setting tempat bisa berupa lokasi, seperti kota, desa, kondisi lingkungan, suasana sekitar: lengang atau ramai, cuaca seperti dingin atau panas, dan lain sebagainya.

Kamu harus menyesuaikan setting tempat, waktu, suasana, dan cuaca dengan baik. Jangan sampai cerita yang kamu tulis mempunyai komponen yang tidak ‘nyambung’. Karena pembaca akan memberikan penilaian apakah cerita yang kamu tulis itu masuk akal atau tidak, sekalipun hanya fiktif.

Baca juga: Cara menggambarkan suasana dalam Novel

Penutup

Itulah beberapa cara menulis novel yang baik dan benar. Kamu bisa mencobanya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik daripada sebelumnya. Tak perlu ragu untuk mencoba, karena kamu tidak akan tahu hasilnya tanpa mencobanya terlebih dahulu.

Bionarasi Penulis Artikel

Keza Felice, penulis novel sekaligus seorang content writer, dan ghost writer. Tiga novel terbitnya berjudul Asrama Hagers (Alinea Publishing, 2020 — Genre Misteri), Milna and Me (Redaksi Hydra, 2021 — Genre Horor), dan Ada Hati yang Terluka (Redaksi Hydra, 2021 — Genre 18 ). Ketiganya masih dapat dipesan melalui DM Instagram @Keza236_queen.

Artikel terkait: Cara menjadi penulis novel pemula

Rio

Praktisi Bisnis Digital

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *