motivasi

Cerita Pendek Tentang Percaya Diri

Cerita pendek tentang percaya diri kerap kali dapat membantu seseorang untuk kembali menemukan kepercayaan dirinya yang hilang.

Membangkitkan kembali rasa percaya diri melalui cerpen merupakan salah satu wujud bentuk mencintai diri sendiri.

Oleh sebab itu, berikut ini akan kami bagikan cerita inspiratif tentang diri sendiri agar kamu menjadi lebih percaya diri dibandingkan sebelumnya.

Cerita Pendek tentang Percaya Diri

Namaku Jatmiko. Orang-orang biasanya memanggilku Miko. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan di salah satu SMA terbaik di kotaku.

Kebetulan 3 bulan lagi aku akan menghadapi ujian sekolah. Ujian sekolah ini cukup berbeda karena akan ada hadiah bagi siapapun yang mendapatkan nilai terbaik.

Berita ini pun membuatku semangat belajar. Hampir setiap waktu senggangku, aku habiskan untuk belajar. Bagiku semua mata pelajaran sangat mengasyikkan.

Tak jarang, aku menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan daerah.

Karena, Perpustakaan menjadi solusi bagiku yang kesulitan untuk membeli buku. Beruntunglah perpustakaan sekolah dan daerah yang selalu menyediakan buku yang aku butuhkan.

Hari ini seperti biasa aku selalu berangkat sekolah lebih awal dibanding teman-temanku.

Aku selalu memanfaatkan situasi ini untuk belajar. Suasana sekolah yang tenang dan sepi membuatku sangat bersemangat untuk belajar.

Ketika aku berjalan menuju kelasku, tiba-tiba aku dihadang oleh sekelompok siswa yang masih satu angkatan denganku.

Halo Jatmiko, si paling serius belajar! ucap salah satu siswa.

Aku terus melangkahkan kakiku dan berusaha untuk tidak menggubris mereka. Tetapi aku sungguh sial, salah satu dari mereka mendorongku dan membuatku j4tuh.

Melihat aku terjatuh cukup mengundang gelak tawa mereka. Salah satu dari mereka pun menghampiriku.

Ujian sekolah besok, pastikan jangan sampai dapat nilai terbaik ya Miko. Tempat itu punya aku. Kamu mending jadi urutan yang terakhir saja.

Setelah mengucapkan itu mereka pun pergi. Aku masih terdiam. Mendengar suara kendaraan yang mulai membuat lingkungan sekolah bising, membuatku segera berlari ke kelas.

Kejadian tadi pagi membuatku tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Bahkan beberapa kali guru menegurku.

Aku pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat di rumah.

Melihat aku yang pulang lebih awal membuat ibuku khawatir. Sebenarnya kejadian ini tidak hanya sekali dua kali ku alami.

Sejak aku masih duduk di sekolah dasar, aku selalu menjadi korban perundung4n. Alasannya karena aku hanya anak penjual gorengan.

Meski aku dapat meraih nilai terbaik di setiap tingkatan sekolah, tapi tetap saja aku menjadi korban perundung4n.

Malam pun tiba dan aku masih mengurung diri di dalam kamar. Setelah adzan Isya’ berkumandang, ibu mengetuk pintu kamarku.

Miko, keluarlah nak. Mari makan bersama ibu. Ucap ibu.

Mendengar ucapan ibu membuatku sedikit bersemangat dan menyadari bahwa perutku sudah sangat lapar.

Sepertinya hari ini ibu sengaja memasak makanan favoritku. Dan benar saja, ibu memasak sayur bayam dan menggoreng ikan asin kesukaanku.

Sambil melahap makanan yang ada, aku dan ibuku berbincang. Aku pun menceritakan semua hal yang aku alami di sekolah kepada ibu.

Mendengar semua ceritaku, ibu hanya tersenyum.

Kenapa ibu tersenyum? tanyaku.
Iya, ibu hanya berpikir. Apakah anak ibu satu-satunya akan kehilangan kepercayaan diri setelah kejadian yang dialaminya?

Tentu aku hilang kepercayaan diri ibu, meskipun aku belajar. Tetap saja mereka merundung ku, hanya karena aku anak dari ibu yang bekerja sebagai penjual gorengan.

Ibu tahu nak, tapi apakah karena semua itu kamu akan dengan mudahnya kehilangan kepercayaan diri? Sedangkan waktumu telah habis digunakan untuk belajar.

Aku masih diam menyimak dan mencerna ucapan ibu yang begitu tenangnya menasehatiku.

Menurut ibu, usahamu telah menjadi bukti nak.

Aku hanya terdiam dan menahan air mata yang sudah hampir membasahi pipi.

Meskipun anc4man mereka membuatmu takut, apa kau akan tetap diam saja? Ingatlah nak, kamu telah bertahan sejauh ini.

Ibu pun bergegas membereskan meja makan dan bersiap-siap untuk tidur. Sedangkan aku masih duduk termenung di meja makan.

Sesaat kemudian aku bergegas ke kamarku dan kembali menjalani rutinitasku, belajar.

Mulai saat ini aku akan terus percaya pada diriku sendiri dan tetap berusaha keras sambil menanggung resiko yang akan siap menghadangku.

Baca juga : Teks anekdot tema sekolah

Itulah cerita pendek tentang percaya diri yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat menjadi inspirasi bagimu sehingga lebih semangat lagi dalam menjalani segala aktifitasmu.

Artikel terkait:

Rio

Praktisi Bisnis Digital