Kuliah

Cerita Perjalanan Kuliah yang Penuh Perjuangan

Artikel ini merupakan cerita perjalanan kuliah penuh perjuangan yang aku alami sendiri. Dimana semua berawal hanya dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Namun, untuk mewujudkan mimpi tersebut bukanlah perkara yang mudah. Butuh banyak pengorbanan, baik itu tenaga, fikiran, derita dan problematika yang tidak sebentar.

Semoga dari tulisan kali ini ada sesuatu hal yang dapat dipetik atau bermanfaat bagi yang membacanya.

Cerita Perjalanan Kuliah ku yang Penuh Perjuangan

Perjuangan kuliahku berawal dari sebuah mimpi yang terwujud. Ya, aku tidak pernah menyangka bahwa cita-cita ku untuk kuliah bisa terkabul. Padahal ketika dulu membayangkan, rasanya seperti mustahil karena aku hanyalah seorang anak petani yang miskin.

Tapi, jika tuhan sudah berkehendak mengabulkan mimpi dan perjuangan hambanya, itu bukanlah perkara yang sulit bagi-NYA.

Perjalananku dimulai dari tempat tinggalku yang merupakan wilayah perkampungan dan jauh dari kota. Aku harus menempuh perjalanan 1 jam menggunakan motor untuk bisa sampai ke Kampus.

Bukan hal yang mudah karena aku harus melewati jalan rusak hampir separuh perjalanan. Ban bocor dan motor yang sering mogok di jalan merupakan rutinitas yang telah familiar bagiku.

Maklum, saat itu aku menggunakan motor tua yang sudah mati pajk dan itupun dapet pinjam dari paman.

Bukan cuma itu saja, aku cukup sering kehabisan bensin di jalan. Terkadang harus dorong motor sampe berkilo-kilo jika pas habis bensin ditengah kebon dan jauh dari pemukiman.

Bukannya lupa isi bensin, tapi terkadang uang saku tidak mencukupi karena minimnya uang transport yang kupunya.

Karena aku bekerja di hari senin sampai jumat, jadi aku terpaksa mengambil jam kuliah kelas karyawan di hari sabtu dan minggu.

Gajian dari pekerjaanku sebagai honorer di instansi sekolah hanya cukup buat bayar biaya kuliah setengahnya.

Tidak mudah memang menjalani kehidupan menjadi anak seorang broken home. Untung saja aku dibantu nenek yang sangat baik telah mau merawatku dari kecil hingga susah payah menyekolahkanku hingga sampai membantu kekurangan biaya kuliahku.

Kisahku ketika di jalan saat berangkat dan pulang dari kampus hanyalah sebagian kecil dari perjuanganku selama kuliah.

Ketika dikampus, aku seringkali merasa malu karena sering sekali memakai pakaian yang itu-itu saja. Selama 4 tahun kuliah, sepertinya bisa dihitung jari berapa kali aku beli baju, tas, sepatu dan celana.

Cukup buat bayar semesteran aja sudah syukur Alhamdulillah. Jadi, aku harus kuat mental karena bisa kuliah saja itu merupakan sebuah anugrah.

Belum lagi, sering banget aku numpang makan di rumah sahabat kuliahku saat waktu istirahat tiba. Saat itu, uang jajan yang kupunya hanya cukup buat beli sayur.

Jadi, aku dan gengku yang senasib saat itu terpaksa iuran buat beli sayur dan nasinya dari temanku yang kebetulan rumahnya dekat dari kampus. Aku sangat beruntung bertemu teman-teman yang sangat baik di kampus.

Waktu demi waktu selama 4 tahun perjalananku kuliah kututup dengan kisah sedih dan bahagia bisa mengikuti wisuda bersama teman dan sahabat seperjuangan.

Sedih karena aku merupakan sebagian kecil mahasiswa yang ikut wisuda tanpa di dampingi orang tua atau orang tercinta.

Bahagia karena perjuangan panjang selama 4 tahun akhirnya aku bisa meraih title sebagai seorang sarjana komputer.

Baca juga : Cerpen Kegiatan Sehari Hari Mahasiswa

Itulah cerita perjalanan kuliah yang dapat kubagikan secara singkat pada artikel kali ini. Segala hal memang patut untuk diperjuangkan karena ku yakin, Tuhan bersama hambanya yang tidak pernah menyerah dengan keadaan.

Artikel terkait :

Rio

Praktisi Bisnis Digital