Kuliah

Cerita tentang Pengalaman Skripsi Penuh Perjuangan

Artikel ini adalah cerita tentang pengalaman dan suka dukaku saat mengerjakan skripsi. Hampir saja saat itu aku berhenti di tengah jalan.

Untung saja ada kejadian yang menjadi titik balik hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsiku menjelang batas akhir.

Semoga kisah yang akan kubagikan pada tulisan ini dapat menjadi inspirasi atau paling tidak bermanfaat bagi yang membacanya.

Inilah Cerita tentang Pengalaman Skripsi ku

Proses Pengajuan Judul Skripsi

Aku ngambil jurusan Sistem Informasi di salah satu kampus swasta di Lampung. Sebelum mengajukan judul skripsi, aturan kampus saat itu mewajibkan setiap mahasiswa untuk membuat e-jurnal.

Kurang lebih sekitar 3 bulan aku sudah bisa menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya, aku bisa mengajukan judul skripsi. Dari 3 judul yang kuajukan saat itu, semuanya ditolak dan diberi pilihan judul baru yang telah disediakan oleh pihak kampus.

Meski tidak sesuai dengan harapan, namun aku juga tidak bisa menolaknya. Daripada berkepanjangan jika harus debat dan protes, maka aku terpaksa menerima pilihan judul itu.

Cerita Perjalanan Bimbingan Skripsi

Setelah aku mendapatkan judul Skripsiku, tiba waktunya pembagian dosen pembimbing skripsi. Aku mendapatkan 2 Dosen.

Satu dosen untuk pembimbing bab 1 sampai bab 4 dan yang satunya untuk bab selanjutnya hingga akhir. Atau di jurusanku biasa disebut pembimbing web.

Dari 2 dosen pembimbing tersebut semuanya laki-laki. Kebetulan yang satu terkenal dosen kiler dan yang satunya Bapak Dosen baik hati yang saat ini sudah meninggal dunia..

Sedih, padahal beliau orang baik dan salah satu dosen favoritku ketika kuliah.

Perjalanan bimbingan skripsiku dari mulai bab 1 hingga bab 4 sungguh penuh perjuangan. Mulai dari Pak dosennya yang emang kiler, susah di cari padahal perjalanan dari rumah ke kampus berjam-jam hingga setelah berhasil bertemu dan bimbingan pun sangat sulit untuk mendapat acc.

Bahkan pernah saat itu, ada temenku yang lagi hamil gede dan udah nunggu berjam-jam di depan ruangan, ketika tiba giliran bimbingan malah di usir dengan alasan udah sore. Jelas temenku langsung nangis saat itu.

Waktu demi waktu berlalu hingga membuatku cukup down saat itu karena begitu sulitnya menjalani bimbingan skripsi. Hingga sempat membuatku mogok bimbingan kurang lebih 2 bulan.

Saat itu rasanya sudah pasrah jika harus skripsiku berhenti di tengah jalan.

Namun, sebelum 2 bulan dead line atau batas akhir skripsi, tiba-tiba Pak Bosku di tempat kerja bertanya perihal kabar sudah sejauh mana nasib skripsiku.

Karena memang saat itu aku sedang down, akhirnya aku ceritakan semua keluh kesahku yang sudah tak terbendung lagi.

Hingga ada kata-kata ajaib dari beliau yang masih ku ingat sampai saat ini, bahwa “Skripsi itu sebenarnya Ujian mental” jika kamu menyerah saat ini, maka selamanya kamu tidak akan bisa menyelesaikan skripsi.

Begitu kata Pak bosku saat itu yang langsung membuatku seolah bangun dari mimpiku. Rasanya semangat untuk melanjutkan skripsi ku bangkit kembali.

Akhirnya, sisa waktu 2 bulan yang ada aku manfaatkan sebaik mungkin untuk menyelesaikan bimbingan skripsi.

Hingga mendekati batas akhir, akhirnya Pak Dosen pun seolah sangat mudah memberi acc pada tiap bab skripsiku.

Dalam batinku saat itu, jika saja dulu aku menyerah, pasti hal ini tidak akan pernah terjadi. Terimakasih Pak Bos yang telah memberi motivasi ajaib hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

Cerita saat Ujian Skripsi

Setelah masa bimbingan dan semua bab skripsiku sudah selesai, aku langsung mengurus terkait ujian skripsi.

Tibalah saat ujian tiba dimana saat itu aku merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi pada angkatan terakhir.

Pikirku, tak mengapa lah, yang penting selesai meski waktu wisuda tinggal menghitung hari.

Entah kebetulan atau memang nasib baik masih berpihak padaku. Saat itu jadwal ujian skripsiku di hari jumat dan aku kebagian waktu jam 10.00 WIB.

Dengan rasa deg-degan, takut dan campur aduk saat itu aku memberanikan diri masuk ruangan ujian. Keringet dingin dan bicaraku yang agak terbata-bata cukup membuatku malu.

Apalagi ujian itu minimal 2 jam di ruangan aku harus sendiri dan dihadapan sudah siap 3 Dosen penguji yang siap dengan pertanyaan sulit seperti seorang jaksa.

Alhamdulillah saat waktu mendekati jam 12 aku terselamatkan karena Pak Dosen ingat bahwa itu hari jumat dan sebentar lagi jumatan.

Aku seperti terselamatkan karena memang saat itu belum ada 2 jam. Dan kukira bakal ada season 2 setelah jumatan. Ternyata tidak…. Sekali lagi, Alhamdulillah diberi kemudahan dalam ujian skripsi ini.

Baca juga : Cerpen Liburan Ke Pantai Bersama Teman Kuliah

Demikianlah cerita tentang pengalaman dan suka dukaku saat mengerjakan skripsi. Bagi kamu yang saat ini mungkin sedang down karena urusan skripsi yang belum kelar, ingatlah bahwa sebenarnya mentalmulah yang sedang di uji. Jika mentalmu kuat, pasti kamu bisa menyelesaikannya hingga masa sulit itu berlalu.

Artikel terkait :

Rio

Praktisi Bisnis Digital