Contoh Perkembangan Teknologi Di Bidang Industry
Beberapa contoh perkembangan teknologi di bidang industry yaitu adanya teknologi 3D Printing, penggunaan robot industry, IoT, bioprinting, teknologi VR dan AR, blockchain dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui lebih jauh dari beberapa contoh perkembangan terknologi tersebut, artikel ini akan mengulas sejarahnya secara singkat. Simak hingga akhir ya..
Contoh Perkembangan Teknologi Di Bidang Industry
1. Pembuatan produk dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D (3D printing).

Sejarah teknologi 3D printing dimulai sekitar tahun 1980-an. Saat itu Charles Hull yang merupakan seorang ilmuwan dari Amerika, menciptakan teknologi pencetakan 3D yang disebut “stereolithography” (SLA) yang menggunakan sinar UV untuk mengeraskan resin yang dituangkan pada sebuah platform.
Kemudian pada tahun 1989, Scott Crump menciptakan teknologi pencetakan 3D yang disebut “fused deposition modeling” (FDM) yang menggunakan material plastik yang dituangkan melalui ujung kepala print dan dicetak lapisan per lapisan.
Selama beberapa tahun berikutnya, teknologi pencetakan 3D berkembang pesat dengan munculnya berbagai jenis teknologi pencetakan 3D seperti “selective laser sintering” (SLS) dan “digital light processing” (DLP).
Kemudian sekitar tahun 2000-an, teknologi ini mulai digunakan secara luas dalam berbagai industri seperti medis, arsitektur, dan desain produk. Saat ini, teknologi pencetakan 3D telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan digunakan untuk berbagai aplikasi.
2. Penggunaan robot industri untuk proses produksi dan pengemasan produk.
Penggunaan robot industri dimulai sekitar tahun 1960-an. Pada awalnya, robot digunakan hanya untuk tugas yang berbahaya atau berat, seperti welding dan pengelasan. Namun, seiring berkembangnya teknologi, robot mulai digunakan untuk tugas-tugas yang lebih kompleks seperti pengemasan produk dan proses produksi.
Sekitar tahuan 1980-an, robot mulai digunakan secara luas dalam industri otomotif untuk tugas-tugas seperti pemasangan komponen dan pengemasan produk jadi. Saat ini, robot digunakan dalam berbagai industri, termasuk farmasi, elektronik, dan makanan, untuk tugas-tugas seperti pengemasan, pengasahan, dan pengepakan produk.
3. Penggunaan teknologi sensor dan Internet of Things (IoT) untuk pemantauan kondisi produksi dan pemeliharaan mesin.
Penggunaan teknologi (IoT) untuk pemantauan kondisi produksi dan pemeliharaan mesin dimulai sekitar akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an. Pada awalnya, teknologi ini digunakan hanya untuk tugas-tugas pemantauan sederhana seperti pemantauan suhu dan kelembaban.
Saat ini, sensor dan IoT digunakan dalam berbagai industri untuk tugas-tugas seperti pemantauan kondisi produksi, pemeliharaan mesin, dan analisis performa, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan meningkatkan kualitas produk.
4. Pembuatan produk dengan menggunakan teknologi bioprinting.
Teknologi bioprinting adalah proses pembuatan produk dengan menggunakan cetakan 3D yang dapat mencetak jaringan atau sel-sel hidup. Sekitar awal tahun 2000-an, teknologi bioprinting mulai digunakan untuk pembuatan jaringan yang lebih kompleks seperti jaringan tulang dan jaringan otot.
Saat ini Teknologi bioprinting digunakan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, farmasi dan bioteknologi untuk pembuatan tisu sintetis yang dapat digunakan dalam uji coba obat, pembuatan organ sintetis, regenerasi jaringan, dan lain-lain.
5. Penggunaan teknologi Vealitas Rirtual dan Augmented Reality untuk simulasi dan desain produk.

Penggunaan teknologi realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR) untuk simulasi dan desain produk dimulai sekitar tahun 1990-an. Pada awalnya, teknologi ini digunakan hanya untuk aplikasi hiburan dan militer.
Sekitar tahun 2000-an, teknologi VR dan AR mulai digunakan dalam industri otomotif, arsitektur, dan manufaktur untuk tugas-tugas seperti simulasi desain produk, simulasi proses produksi, dan visualisasi produk.
Selain itu, teknologi ini juga digunakan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, pendidikan, hiburan dan lain-lain. Teknologi VR dan AR juga digunakan dalam proses desain produk untuk membuat prototipe produk secara visual dan interaktif, sehingga membuat proses desain lebih efisien dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara tim desain dan pembuat keputusan.
6. Penerapan teknologi blockchain untuk transparansi dan keamanan dalam proses produksi.
Teknologi blockchain merupakan sebuah sistem yang memungkinkan transaksi digital tanpa perlu adanya otoritas sentral yang pertama kali dikenalkan sekitar tahun 2008 melalui mata uang kripto (Bitcoin).
Pada tahun 2016, beberapa perusahaan di industri manufaktur mulai mengevaluasi potensi teknologi blockchain untuk digunakan dalam proses produksi.
Saat ini, teknologi blockchain digunakan dalam berbagai industri untuk tugas-tugas seperti transparansi sumber daya, pengawasan kualitas produk, pengendalian risiko, dan peningkatan efisiensi. Sekaligus untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan.
7. Implementasi sistem otomatisasi proses produksi (Industry 4.0).
Industry 4.0 diawali dengan pengembangan teknologi yang memungkinkan untuk konektivitas mesin-mesin dan sistem-sistem yang digunakan dalam proses produksi. Kemudian, teknologi IoT digunakan untuk mengumpulkan data dari mesin-mesin dan sistem-sistem yang terhubung, sehingga memungkinkan untuk pemantauan real-time dan analisis data.
Saat ini, Industry 4.0 digunakan dalam berbagai industri, termasuk otomotif, farmasi, dan manufaktur untuk tugas-tugas seperti pemantauan kondisi produksi, analisis performa, dan pemeliharaan preventif.
Implementasi Industry 4.0 diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan meningkatkan kualitas produk serta keamanan kerja.
Baca juga : Dampak iptek dalam transaksi pembayaran.
Demikianlah penjelasan singkat tentang beberapa contoh perkembangan teknologi di bidang industry. Masih ada banyak contoh lain yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
Artikel terkait :
- Alasan kenapa iptek harus diimbangi dengan perkembangan SDM.
- Peran teknologi dalam pembelajaran bahasa inggris.