Contoh Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Pertanian
Beberapa contoh teknologi ramah lingkungan di bidang pertanian yang telah banyak digunakan yaitu sistem irigasi pertanian terpusat, sistem penanaman hidroponik, sistem pengolahan tanah berbasis drone, sistem pemantauan dan pengendalian cuaca dan lain-lain.
Awal mula diterapkannya teknologi ramah lingkungan di bidang pertanian dimulai sekitar akhir abad ke-20 ketika kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari praktik pertanian terhadap lingkungan semakin meningkat.
Salah satunya yaitu praktik pertanian konvensional yang sering menggunakan pestisida dan pupuk kimia sehingga berpotensi merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, banyak peneliti dan insinyur yang berusaha menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif ini dan memastikan keberlanjutan pertanian.
Akhirnya, teknologi ramah lingkungan mulai diterapkan secara luas dan memberikan dampak positif bagi pertanian dan lingkungan.
Contoh teknologi ramah lingkungan di bidang pertanian.
1. Sistem irigasi berbasis teknologi
Sistem irigasi berbasis teknologi merupakan sistem yang menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan air dan memastikan distribusi yang merata pada tanaman.
Contohnya adalah sistem irigasi dengan teknologi sensor kelembaban tanah untuk memastikan tanaman hanya diberikan air saat dibutuhkan, dan meminimalkan pemborosan air. Sistem ini juga dapat mengontrol volume air dan waktu penyiraman secara otomatis.
2. Sistem pertanian tanpa tanah (hydroponics)
Hydroponics adalah metode pertanian tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan memanfaatkan nutrisi dalam air untuk menumbuhkan tanaman. Tanaman ditanam dalam media seperti kerikil atau serbuk gergaji dan air yang diberikan mengandung nutrisi yang diperlukan.
Contohnya yaitu sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), di mana tanaman ditanam pada saluran yang berisi air yang mengalir secara terus-menerus dan menyediakan nutrisi. Metode ini cukup efisien dalam hal penggunaan air yang memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan efektif.
3. Drones pertanian
Drones pertanian adalah drone yang digunakan dalam pertanian untuk melakukan tugas seperti pemantauan tanaman, analisis kualitas tanah dan penyemprotan pestisida. Contohnya adalah drone DJI Agras T16, yang dilengkapi dengan teknologi sensor dan sistem penyemprotan yang mempermudah tugas pertanian dan meningkatkan efisiensi.
Drone ini juga dapat memantau kondisi tanaman dan mengirim data geografis kepada petani untuk membantu mengelola lahan secara lebih baik.
4. Pemantauan suhu dan kelembaban
Pemantauan suhu dan kelembaban adalah sistem yang memantau kondisi lingkungan seperti suhu dan tingkat kelembaban untuk memastikan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Contohnya yaitu sistem pemantauan suhu dan kelembaban dalam rumah kaca, di mana suhu dan kelembaban dipantau secara terus-menerus dan dikendalikan secara otomatis untuk memastikan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman. Sistem tersebut dapat membantu mengurangi stres pada tanaman dan mempercepat waktu panen.
5. Biopestisida
Biopestisida merupakan pestisida yang berasal dari sumber alami seperti bakteri, jamur atau tanaman dan digunakan untuk membunuh hama tanaman. Mereka lebih ramah lingkungan dibandingkan pestisida kimia dan memiliki dampak yang lebih rendah pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Contohnya adalah bakteri Bacillus thuringiensis (Bt), yang digunakan sebagai biopestisida untuk membunuh hama serangga seperti ulat tanaman. Biopestisida ini lebih efektif dan aman dibandingkan pestisida kimia dan membantu mengurangi kerusakan lingkungan.
Baca juga : Contoh perbedaan penguasaan teknologi.
Penutup
Pertanian adalah sumber makanan bagi seluruh dunia dan menjadi salah satu sektor yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, seringkali pertanian dikaitkan dengan praktik yang merugikan lingkungan. Oleh karena itu, kehadiran teknologi ramah lingkungan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pertanian dan menjaga keseimbangan alam.
Artikel terkait :
- Potensi produksi minyak jarak dalam membuka lahan pekerjaan baru.
- Dampak perkembangan teknologi dalam kegiatan produksi.